Pemimpin
Administrasi Beralih ke Pemimpin Teknokrat
Teknokrat
Menguasai Administrasi Birokrasi Pemerintahan
MALANG NAGi. Zaman telah berubah,
sebelumnya kepemimpinan dalam birokrasi pemerintahan adalah ditangan para pejabat berlatar belakang disiplin ilmu
sosial dan administrasi, sekarang telah berubah kepemimpinan berada dalam
penguasaan para pejabat teknokrat. Hal ini, terbukti calon pejabat yang hendak
meraih jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang sekitar empat orang Pejabat
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berlatar belakang pendidikan eksakta atau insinyur.
Hal ini, tidak dapat dihindari karena di beberapa kabupaten dan kota di
seantero nusantara, khususnya di Propinsi Jawa Timur banyak yang menjadi Sekda
dari kalangan insinyur.
Tercatat pejabat PNS di kalangan
Pemkab Malang yang berada pada puncak karier yaitu Kepala Dinas atau Kepala
Badan adalah dari kalangan insinyur, yang semula bukan berlatar belakang
disiplin ilmu yang dimiliki. Sebut saja Ir. Didik Budi Mulyono, MT, menjabat
Inspektur Kabupaten Malang, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Malang, dan juga mantan Kepala Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang. Ir. Budi Iswoyo, MM, Kepala Dinas Pendidikan, sebelumnya
mantan Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang.
Teknokrasi mulai bermunculan
dalam peran birokrasi pemerintahan, kita tengok ke belakang yang menjadi
Presiden Pertama adalah Ir Soekarno seorang teknokrasi, dan sekarang Presiden
Ketujuh adalah Ir. Joko Widodo, dari kalangan teknokrasi juga tidak ada masalah
dalam kepemimpinannya. Karena akan dibantu oleh ahli-ahli dibidangnya, sesuai
dengan disiplin dan latar belakang pendidikan, yang berkerja secara
administrasi dan teknis. Begitu juga, sudah zamannya para teknokrasi menduduk
puncak karier PNS dalam birokrasi pemerintahan seperti Sekda Kabupaten/Kota,
Sekda Propinsi, atau Sekretaris Jenderal pada Kementerian.
Dikatakan Bupati Malang H.
Rendra Kresna, seorang menjadi Pemimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
itu hanya sebagai seorang manager bagaimana bisa mengatur dan mendelegasi
tugas-tugas teknisnya kepada bawahan. “Jadi, seorang yang berlatar belakang
pendidikan atau disiplin ilmu insinyur bisa melakukan pekerjaan administrasi.
Seorang kepala dinas atau badan yang dibutuhkan adalah sebagai seorang manager,
sehingga tidak ada permasalahan yang urgen penempatannya di dinas atau badan
yang memerlukan pekerjaan atau
konsentrasi seorang yang ahli hukum atau sosial administrasi,” tandas H. Rendra
beberapa waktu lalu, yang juga Ketua DPC Golkar Kabupaten Malang, yang digadang
untuk menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2017 mendatang dari Partai
Golkar.
Jika, benar Ir. Mochammad Anwar
Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Malang dipromosi menjabat sebagai Sekda
Kabupaten Malang, maka sempurnalah bahwa zaman sekarang kepemimpinan birokrasi
pemerintahan ada di tangan para insinyur. Apalagi Ir. Romdhomi akan bergeser
menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Malang. Para insinyur yang berada di puncak karier ini, kemungkinan
berada pada kisaran satu usia, sehingga kepangkatan dan jabatan sudah pada level Eselon II.
Menurut Ir. Didik Budi Mulyono,
semua ini karena kepercayaan dari atasan yaitu Bupati Dr. H Rendra Kresna
sebelum masa jabatan periode pertama berakhir pada tanggal 26 Oktober 2015 yang
silam. “Kebetulan bupati mempercayai kepada saya untuk menjadi Inspektur
Kabupaten Malang yang dulu disebut Inspketorat. Bagi saya tidak ada masalah,
mau ditempatkan di mana saja sebagai PNS sudah siap,” ujar Didik, yang bakal
dimutasi ke Dinas Binamarga menggantikan Ir. Mochammad Anwar yang dipromosi
menjabat Sekda.
Secara terpisah, Ir. Mochammad
Anwar Kepala Dinas Binamarga, siapa yang menjadi kepala dinas atau kepala badan
itu, hanya bagaimana kita memenet bawahan dan pekerjaan sesuai dengan Tupoksi.
“Tugas administrasi dan teknokrasi itu sama saja dalam birokrasi pemerintahan,
karena sudah ada pakemnya,” ujar Anwar, sama seperti rekannya Ir. Didik Budi
Mulyono, MT, Inspektur Kabupaten Malang, Ir. Budi Iswoyo, MM, Kepala Dinas
Pendidikan, Ir. Bachrudin, MSi, MT Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ir. M.
Nasri Abd. Wahid, MEng Sc Asisten Pemerintah, Ir. Dwi Siswahyudi, MT, Kepala
Bagian Administrasi dan Pembangunan, Dr. Ir. Budiar, MSi, Kepala Hubungan
Masyarakat (Humas), Ir R. Taufiq Hidayat Kepala Bagian Administrasi
Kesejahteraan Rakyat, Ir. Herlijanti Koentari, Kepala Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Pasar, Ir. Holidin, MM, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan.
Menurut Anwar, jadi jangan
mempermasalahkan disiplin ilmu hukum atau sosial, atau teknokrat atau insinyur,
semuanya itu sama saja. “Kepercayaan, kesempatan, dan peluang untuk mejabat
Sekda adalah sama untuk PNS memenuhui
persyaratannya bagi mereka yang sudah duduk dalam jabatan dan kepangkatan serta
seselon mempunyai hak yang sama untuk dipilih oleh atasan yaitu bupati,” kata Anwar,
sekitar 2,5 tahun lagi pensiun sebagai PNS. (bala/yosi/ger/oskar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar