Selasa, 08 November 2016

Menggaet Pengunjung dengan Berbagai Fasilitas Memadai
Pantai Balekambang Jadi Ikon Kabupaten Malang
LETAK WISATA PANTAI BALEKAMBANG pesisir Selatan di tepi Samudera Indonesia. Secara administratif masuk wilayah Dusun Sumber Jembe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Merupakan salah satu ikon wisata pantai andalan Kabupaten Malang sejak tahun 1985 hingga sekarang.  Daya tarik Balekambang utamanya panorama alam, gelombang ombak yang bergulung-gulung memanjang hampir 2 (dua) kilo meter, serta hamparan pasir putih terlihat bersih dari sampah maupun kotoran, sehingga cukup nyaman bagi pengunjung untuk bermain dan berolahraga, bahkan menjadi tempat latihan sejumlah klub sepak bola seperti Arema dan Persema.



Penjelasan Direktur Usaha Perusahan Daderah (PD) Jasa Yasa, Kabupaten Malang, Ahmad Faiz Wildan, pantai ini mulai berkembang dan diminat masyarakat luas sejak tahun 1978 lalu. Kunjungan semakin banyak, setelah adanya pembukaan akses jalan yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Srigonco, Tukiran. Nama Balekambang kian dikenal ke seantero nusantara, bahkan ke mancanegara, secara resmi dibuka sebagai salah satu tempat wisata pantai oleh Bupati Malang, Eddy Slamet pada tahun 1983 saat itu jalan pun sudah dimakadam. Pantai ini, juga diresmikan sebagai tempat perkemahan Pramuka Kabupaten Malang.
Dari tahun ke tahun, semua sarana termasuk  jalan utama yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang untuk menuju Pantai Balekambang pengaspalan hot mix sudah mudah dan nyaman. “Wisata Pantai Balekambang terus kami berbenah, sejumlah fasilitas disediakan pengelola salah satu Flying Fox, permainan ini di-launching sejak Agustus 2012, tetapi dibuka hanya setiap Hari Sabtu dan Hari Minggu. Selain itu ada permainan anak-anak yang menjadi daya tarik tersendiri untuk pengunjung yang membawa keluarga berlibur,” tutur Wildan, Wisata Pantai Balekambang, merupakan salah satu unit usaha PD Jasa Yasa, diantaranya Tempat Pemandian Dewi Siri di Pujon, Percetakan, Apotik, Pantai Ngliyep.
Pantai Balekambang sebagai wisata alam, juga bisa disebut tempat wisata religius, karena pada hari-hari tertentu ribuan pengunjung datang untuk melakukan ritual. “Bagi Umat Islam, mereka menjalankan ritual dan berziarah ke Makam Syaikh Abdul Jalil, orang yang pertama membuka Pantai Balekambang. Setiap tanggal 1 Sya’ban, para peziarah meluber ke makam yang berada terpencil di tepi Kali Berek yang jaraknya sekitar 1 (satu) kilo meter sebelum masuk Pantai Balekambang dari arah Kecamatan Bantur,” jelas Wildan, menurut ceritera asal usul Syaikh Abdul Jalil dari Jogjakarta, berdarah ninggrat yang memiliki ilmu agama cukup tinggi, karena itu pengaruh kepada masyarakat begitu kuat. Apalagi Syaikh termasuk tidak mau kompromi kepada penjajah Belanda, sehingga Belanda menjadikannya sebagai orang yang harus disingkirkan.
Selanjutnya dijelaskan Wildan, selain Umat Islam, Umat Hindu juga menjadikan pantai ini, sebagai tempat ibadah utama setiap setahun sekali. “Tepatnya pada Hari Nyepi, di Pura Amarta Jati berada di Pulau Ismoyo yang menjorok masuk dari bibir pantai sekitar 70 meter yang dihubungkan dengan jembatan. Pura ini, memilik daya tarik tersendiri bagi Pantai Balekambang,” urai Wildan, Tradisi Nyepi dengan menggelar ritual keagamaan Hindu selalu dinantikan wisata dari berbagai daerah, termasuk wisata asing yang datang dari berbagai mancanegara.

Pihak PD Jasa Yasa, untuk menggaet para pengunjung telah menyediakan fasilitas yang memadai seperti penginapan yang terbuat dari Rumah Bambu terdapat 8 (delapan) kamar yang diharga sekitar Rp 150 ribu perhari, Hotel Wibisana sebanyak 10 kamar dengan tarif Rp 250 ribu semuanya dilengkapi dengan kamar mandi/wc berada dalam kamar tidur, dan lebih mengasyikan keduanya tempat peristirahatan ini mengarah ke pantai. (tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar