Menggaet
Pengunjung dengan Berbagai Fasilitas Memadai
Pantai Balekambang Jadi Ikon Kabupaten Malang
LETAK WISATA PANTAI
BALEKAMBANG pesisir
Selatan di tepi Samudera Indonesia. Secara administratif masuk wilayah Dusun
Sumber Jembe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa
Timur. Merupakan salah satu ikon wisata pantai andalan Kabupaten Malang sejak
tahun 1985 hingga sekarang. Daya tarik
Balekambang utamanya panorama alam, gelombang ombak yang bergulung-gulung
memanjang hampir 2 (dua) kilo meter, serta hamparan pasir putih terlihat bersih
dari sampah maupun kotoran, sehingga cukup nyaman bagi pengunjung untuk bermain
dan berolahraga, bahkan menjadi tempat latihan sejumlah klub sepak bola seperti
Arema dan Persema.
Penjelasan Direktur Usaha Perusahan
Daderah (PD) Jasa Yasa, Kabupaten Malang, Ahmad Faiz Wildan, pantai ini mulai
berkembang dan diminat masyarakat luas sejak tahun 1978 lalu. Kunjungan semakin
banyak, setelah adanya pembukaan akses jalan yang dilakukan Kepala Desa (Kades)
Srigonco, Tukiran. Nama Balekambang kian dikenal ke seantero nusantara, bahkan
ke mancanegara, secara resmi dibuka sebagai salah satu tempat wisata pantai
oleh Bupati Malang, Eddy Slamet pada tahun 1983 saat itu jalan pun sudah
dimakadam. Pantai ini, juga diresmikan sebagai tempat perkemahan Pramuka
Kabupaten Malang.
Dari tahun ke tahun, semua sarana
termasuk jalan utama yang dikembangkan
oleh Pemerintah Kabupaten Malang untuk menuju Pantai Balekambang pengaspalan
hot mix sudah mudah dan nyaman. “Wisata Pantai Balekambang terus kami berbenah,
sejumlah fasilitas disediakan pengelola salah satu Flying Fox, permainan ini di-launching
sejak Agustus 2012, tetapi dibuka hanya setiap Hari Sabtu dan Hari Minggu.
Selain itu ada permainan anak-anak yang menjadi daya tarik tersendiri untuk
pengunjung yang membawa keluarga berlibur,” tutur Wildan, Wisata Pantai
Balekambang, merupakan salah satu unit usaha PD Jasa Yasa, diantaranya Tempat
Pemandian Dewi Siri di Pujon, Percetakan, Apotik, Pantai Ngliyep.
Pantai Balekambang sebagai wisata
alam, juga bisa disebut tempat wisata religius, karena pada hari-hari tertentu
ribuan pengunjung datang untuk melakukan ritual. “Bagi Umat Islam, mereka
menjalankan ritual dan berziarah ke Makam Syaikh Abdul Jalil, orang yang
pertama membuka Pantai Balekambang. Setiap tanggal 1 Sya’ban, para peziarah
meluber ke makam yang berada terpencil di tepi Kali Berek yang jaraknya sekitar
1 (satu) kilo meter sebelum masuk Pantai Balekambang dari arah Kecamatan Bantur,”
jelas Wildan, menurut ceritera asal usul Syaikh Abdul Jalil dari Jogjakarta,
berdarah ninggrat yang memiliki ilmu agama cukup tinggi, karena itu pengaruh kepada
masyarakat begitu kuat. Apalagi Syaikh termasuk tidak mau kompromi kepada
penjajah Belanda, sehingga Belanda menjadikannya sebagai orang yang harus
disingkirkan.
Selanjutnya dijelaskan Wildan, selain
Umat Islam, Umat Hindu juga menjadikan pantai ini, sebagai tempat ibadah utama
setiap setahun sekali. “Tepatnya pada Hari Nyepi, di Pura Amarta Jati berada di
Pulau Ismoyo yang menjorok masuk dari bibir pantai sekitar 70 meter yang
dihubungkan dengan jembatan. Pura ini, memilik daya tarik tersendiri bagi Pantai
Balekambang,” urai Wildan, Tradisi Nyepi dengan menggelar ritual keagamaan
Hindu selalu dinantikan wisata dari berbagai daerah, termasuk wisata asing yang
datang dari berbagai mancanegara.
Pihak PD Jasa Yasa, untuk menggaet
para pengunjung telah menyediakan fasilitas yang memadai seperti penginapan
yang terbuat dari Rumah Bambu terdapat 8 (delapan) kamar yang diharga sekitar
Rp 150 ribu perhari, Hotel Wibisana sebanyak 10 kamar dengan tarif Rp 250 ribu semuanya
dilengkapi dengan kamar mandi/wc berada dalam kamar tidur, dan lebih
mengasyikan keduanya tempat peristirahatan ini mengarah ke pantai. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar