Selasa, 08 November 2016

Wawali Kota Malang
Menjajak Kerjasama Korea
KOTA MALANG, NAGi.  Wakil Walikota Malang, Sutiaji  mengatakan Pemerintah Kota Malang akan terlebih dahulu melakukan penjajakan rencana kerjasama dengan Pemerintah  Korea Selatan, Kota Namsan untuk menjadikan sistem Smart City antara kedua kota ini. Sudah ada kesamaan yaitu karakteristik, iklimnya sejuk, Kota Namsan bisa menularkan Smart City, serta menularkan teknologi pertanian.
Sutiaji                                                                     Foto : Dok.NAGi

            Hal ini, diungkapkan Sutiaji setelah pertemuan dengan Minister Cunsellor Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Aji Surya beberapa waktu lalu di Balai Kota Malang. Kota Namsan ingin menularkan sistem Smart City, teknologi pertanian dan budaya. Kota Namsan yang luas wilayahnya hanya 500 meter per segi dengan jumlah penduduk sekitar 130 ribu jiwa.
            Menurut Aji, pengelolaan Smart City di Kota Namsan yang kemungkinan cocok untuk diterapkan di Kota Malang adalah penataan sistem transportasi berbasis aplikasi. “Di Kota Namsan waktu keberangkatan dan kedatangan akuntan umum bisa diakses melalui telepon selular warga. Setiap orang bisa mengetahui jam yang pasti saat mereka ingin berangkat ke tempat-tempat tertentu dengan angkutan umum,” tutur Aji, sedangkan dari sisi teknologi pengelohan pascapertanian, memiliki teknologi canggih sehingga hasilnya bagus.
            Selanjutnya dijelaskan Aji, Korea Selatan 75 persen wilayah adalah pegunungan, sisanya pemukiman dan sebagiannya adalah sawah. Hasil pertaniannya maksimal, karena lahannya cocok untuk cabai dan berbagai produk pertanian lainnya.

            Menurut Sutiaji, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu proposal. “Mungkin  yang bisa diterapkan adalah Smart City dan pengelolaan hasil pertanian pascapanen. Jika Kota Malang memiliki teknologi pengelolaan pertanian pascapanen, maka kita bisa menghimpun hasil pertanian dari wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk diolah menjadi oleh-oleh khas,” ungkap Sutiaji, sedangkan mana yang bisa dibarter, Pemkot masih mencari, karena tujuan kita adalah jangka panjang. (bala/faby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar