Parpol Mana yang Meminang Gus Ipul
Hasil
Survey Eddy Rumpoko Calon Tertinggi 16 Kabupaten/Kota di Jatim
POLITIK, itu kemungkinan dari segala kemungkinan bisa terjadi dan bisa tidak
terjadi, tetapi berdasarkan hasil survei interen Parpol maupun lembaga survei yang dibayar, bisa memberikan
gambaran kepada masyarakat figur-figur yang disenangi oleh masyarakat. Walaupun
sampling yang diteliti tidak termasuk kita yang mungkin pro atau tidak
pro. Berbagai hasil survei Partai
Politik (Parpol) atau Gabungan Parpol mana yang sudah memenuhui persyaratan
kursi di DPRD Propinsi Jawa Timur mencalonkan atau meminang Wakil Gubernur
Jatim Saifullah Yusuf atau akrap disapa Gus Ipul, belum ada satupun. Aneh dan
mengejutkan ternyata Eddy Rumpoko Walikota Batu, unggul suara dalam survei
interen yang dilakukan POLLDEV INSTITUTE di 16 kabupaten/kota dari calon-calon
bakal lawan tandingnya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Tahun
2018 mendatang..
Berbagai nama atau figur yang
muncul di permukaan walaupun masih sekitar dua tahun lagi Pemilihan Gubernur
Jatim, tetapi nama-nama itu sengaja atau dimunculkan untuk membentuk opini
masyarakat sejak dini melihat jajak karier/prestasi dan kehidupan sehari-hari
di lingkungan masyarakat. Ketenaran Gus
Ipul sudah tidak ragu lagi sebagai pemimpin dinilai memiliki kemampuan untuk
melanjutkan roda Pemerintahan Propinsi Jatim, karena menjabat Wakil Gubernur
Jatim dua periode sejak tahun 2008 bersama Soekarwo yang akrab disapa Pak De
Karwo menggantikan Imam Utomo.
Adapun calon-calon yang
bermunculan di permukaan dan sangat santer selain Gus Ipul yang dibidik oleh
PDI-P Budi Sulystiono (Bupati Ngawi), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi),
Eddy Rumpoko (Walikota Batu), dan Tri Rismaharini (Walikota Surabaya). Juga
dari PKB akan mengusulkan Abdul Halim Iskandar (Ketua PKB Jawa Timur), Khofifah
Indar Parawansa (Menteri Sosial), sedangkan
dari Partai Golkar Muhtarom (Bupati Madiun) yang juga adalah Ketua DPD
Partai Golkar Jawa Timur, dan Rendra Kresna (Bupati Malang) yang juga Ketua DPC
Partai Golkar Kabupaten Malang. Masih banyak lagi calon yang akan muncul
dan diseleksi secara alamiah oleh
beberapa Parpol atau Gabungan Parpol.
Ketua DPD PDI-P Jawa Timur
Kusnadi menjelaskan Pemilihan Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 merupakan momentum
penting bagi PDI-P untuk bisa kembali masuk dalam struktur Pemerintahan Propinsi Jatim setelah 10 tahun kekosongan.
“Mungkin akan mengusung Gus Ipul yang sekarang menjadi Wakil Gubernur Jatim
Sebagai calon dari PDI-P. Kami paham peta politik di Jatim, Gus Ipul bisa
digandeng untuk diusung dari calon interen PDI-P atau Parpol lainnya yang
sepaham dengan PDI-P,” tegas Kusnadi, tetapi sebaiknya Calon Wakil Gubernur
berasal dari interen PDI-P, jika peta politik ada kompromi.

Menurut Kusnadi, Gus Ipul bisa
digandeng dengan siapa saja, apakah Pak Anas (Bupati Banyuwangi), Pak
Sulystiono (Bupati Ngawi), Pak Eddy (Walikota Batu). “Kalo Bu Risma PDI-P masih
mempertahankan sebagai Walikota Surabaya memang warga Surabaya sangat
mengharapkan kehadirannya demi pembangunan secara utuh di Surabaya. Bisa Bu
Risma ke propinsi, tetapi levelnya harus menjadi Gubernur bukan menjadi Wakil
Gubernur,” elak Kusnadi, tetapi PDI-P tetap mengamati perkembangan dari waktu
ke waktu kinerja dari Gus Ipul.
Eddy Unggul
Pihak survei interen yang dibentuk oleh Eddy Rumpoko melihat
apakah kepopuleran dan kredibilitas Eddy layak dijual untuk menjadi Gubernur
atau Wakil Gubernur Jatim Tahun 2018. Ternyata hasil survei itu menghasilkan
unggul di 16 kabupaten/kota dari 38 kota/kabupaten yang ada di Propinsi Jatim.
Bahkan Eddy unggul di Kabupaten Banyuwangi daerah kekuasaan Anas. Berarti
kepouleran Eddy melampaui kepopuleran Anas. Mengapa hal ini bisa terjadi,
apakah kita percaya dengan hasil survei tersebut, atau sudah direkayasa untuk
menaikan kepamoran Eddy, atau ada faktor lainnya yang menyelimuti pencalonan
Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Tahun 2018 mendatang.
Berdasarkan keterangan dari
salah satu anggota survei POLDEV INSTITUTE pihak Eddy, mengapa suara Eddy
unggul atau populiritas daripada calon yang lain di 16 kabupaten/kota se Jatim.
“Ternyata kebanyakan yang memilih Pak Eddy adalah generasi yang di atas tahun
1995. Mereka kebanyakan mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Malang Raya,
dan mengenal sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kota Malang,” jelas anggota tim survei,
ada ungkapan ternyata Pak Eddy selalu membantu mahasiswa yang mengalami
kesusahan, apabila datang kepadanya pasti memberi jalan keluar dan memberi
bantuan ala kadarnya.
Point-point inilah, menurut
salah seorang anggota tim survei yang membuat keunggulan bagi Eddy dalam meraih
suara terbanyak di 16 kabupaten/kota dan menang tipis, sedangkan sisanya di
kabupaten/kota lain suara Eddy ada yang pada urutan kedua, ketiga, keempat dan
kelima dibandingkan dengan calon lain apakah sama-sama dari PDI-P, Partai Golkar,
PKB, PKS, PAN, Nasdem, dan Gerinda.
Kabupaten/Kota yang Eddy meraih suara teratas adalah,
Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota
Batu, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Kota Pasuruan,
Kabupaten Pasuruan, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Mojokerto, Situbondo,
Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. “Eddy lebih dikenal sebagai Walikota Batu,
karena terobosan untuk membangun Kota Batu sebagai salah satu daerah tujuan
pariwisata di Jawa Timur,” imbuh Syarif, walaupun Kota Batu hanya memilik 3
kecamatan, tetapi meningkatkan pendapatan penduduknya dan mengenalkan kepada
turis mancanegara maupun domestik sebagai tempat wisata, hal ini yang menjadi
pilihan dari responden.
Selanjutnya
dijelaskan salah satu anggota timu survei, yang menjadi masalah sekarang adalah
Gus Ipul tidak punya Parpol sebagai tempat bernaung dan tempat berpijak.
“Yah….Gus Ipul harus pandai-pandai melakukan pendekatan dengan pimpinan Parpol
baik di pusat mamupun di daerah, sehingga dapat dipinang atau diusulkan oleh Parpol maupun Gabungan Parpol,” ungkap
salah satu anggota tim survei, Gus Ipul bukan orang Parpol PKB, justru Khofifah
dan Abdul Halim Iskandar bisa diusulkan oleh PKB, bahkan Khofifah bisa
diusulkan dari PDI-P karena ini politik tentu mempunyai kepentingan, dan Gus
Ipul diusul oleh Parpol atau Gabungan Parpol mana, sampai sekarang belum jelas
posisinya.
Eddy Cocok Disanding
Hasil survei tersebut,
menyatakan Eddy cocok disandingkan apakah sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur,
tetapi lebih cocok pada posisi Wakil Gubernur Jawa Timur dalam pemilihan tahun
2018 mendatang.
Eddy cocok sebagai Wakil
Gubernur bergandengan dengan Gus Ipul, Eddy cocok dengan Bu Risma, bahkan Eddy
cocok sebagai Wakil Gubernur dengan
Rendra Kresna sebagai Gubernur, walaupun istrinya Hj Dewanti Rumpoko berpasangan
dengan Hj. Masrifah Hadi kalah bersaing dengan Rendra Kresna dan Sanusi dalam
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015 pada tanggal 9 Desember
2015 lalu.
Eddy cocok sebagai Gubernur dan
Anas sebagai Wakil Gubernur, atau Eddy sebagai Gubernur Sulistyono sebagai
Wakil Gubernur, serta Eddy sebagai Wakil Gubernur dan Bu Risma sebagai
Gubernur. Tetapi jika berpasangan dengan
dengan Abdul Halim Iskandar, maka Eddy sebagai Gubernur, dan Halim sebagai
Wakil Gubernur, dan Eddy juga cocok sebagai Wakil Gubernur dan Khofifah sebagai
Gubernur. (domi/bal/yosi/oskar/ger).