Bupati
Rendra Kresna Pulang dari Rusia Adanya Mutasi
Suwandi dan Budi Berpeluang Sekda, Anwar
Menanti
MALANG, NAGi. Bupati Malang, H. Rendra Kresna mengatakan setelah
kembali dari lawatannya ke Negara Rusia awal September 2016, baru melakukan
mutasi besar-besaran mulai dari Eselon II, III, IV, dan Kepala Sekolah SD, SMP,
SMA/SMK serta Kepala Puskesmas. Sedangkan pergantian Sekretaris Daerah Dr Abdul
Malik, SE, MSi, juga akan segera dilakukan, sehubungan yang bersangkutan telah
bersurat untuk mengundurkandiri. Menurut pemantauan dari empat nama yang
dinilai kemungkinan tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baparjakat)
tinggal tiga pejabat, yaitu Dr. Suwandi, MM, MSc (Kepala Badan Kepagawaian
Daerah Kabupaten Malang), Dr. Ir. Budi Iswoyo, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Malang), dan Ir. Mochamad Anwar (Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang),
sedangkan Ir. Didik Budi Mulyono, MT (Inspektur Kabupaten Malang) berkeberatan
atau tidak bersedia menjabat Sekda dengan harapan memberi kesempatan kepada
yang senior, karena masih lima tahun lagi baru pensiun dari Pegawai Negeri
Sipil (PNS).
Bupati Rendra menjelaskan
pergantian, promosi jabatan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang
merupakan hal yang lumrah. “Pergantian dan promosi itu, untuk penyegaran dan
penyesuaian terhadap lingkungan, ada yang sudah lama memimpin Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), ada yang baru satu tahun atau dua tahun semua itu juga
disesuai dengan kebutuhan organisasi SKPD yang bersangkutan,” ungkap Rendra,
yang juga Ketua DPW Partai NasDem Propinsi Jawa Timur, jadi semuanya itu akan
dikaji oleh Baparjakat.
Ada beberapa dinas yang akan dimeger
menjadi satu, sehingga memerlukan penataan yang serius terhadap struktur dan
person yang menduduki jabatan mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala
Seksi, pegawai-pegawai. “Harus mempertimbangkan secara matang dan tepat
penempatan mereka agar antara lain sesuai dengan kepangkatan, kedisipilin ilmu,
keterampilan, karier dan jenjang. Tidak semudah yang kita bayangkan,” tutur
Rendra, semuanya harus dipertimbangkan agar jangan salah menempatkan orangnya.
Sedangkan menyangkut pengundurandiri
Sekda Pak Abdul Malik sudah diproses sesuai dengan aturan yang berlaku, tetapi
sampai sekarang belum ada jawaban atau Surat Keputusan dari pusat. “Ya…kita
bernanti saja, mudah-mudahan sebelum akhir Agustus nanti sudah terealisasi dan
Baparjakat sudah memproses dan mengkaji nama-nama pejabat yang sesuai
persyaratan dan ketentuan untuk menjabat Sekda,” pintah Rendra, bersabar
setelah melawat dari Rusia baru ada mutasi dan pelantikan secara serentak.
Sekda Abdul Malik masa pensiunnya
tanggal 31 Agustus 2017 mendatang, sedangkan yang bersangkutan sudah meminta
pengundurandiri dari Sekda dan menjadi Widyaiswara di Balitbang Propinsi Jawa
Timur, bupati sudah setuju, gubernur juga sudah setuju, tinggal surat dari
pusat. Apabila Surat Persetujuannya itu turun melampaui tanggal 31 Agustus,
kasihan Pak Malik. Sebaiknya sebelum tanggal 31 Agustus, sehingga beliau
berpeluang menjadi Widyaiswara. Karena persayaratan setahun sebelum masa
pensiun, sudah harus ada persetujuan pemindahannya.
Air Mengalir
Secara terpisah Suwandi ketika
dihubungi mengatakan, pihaknya sebagai Kepala BKD sedang melakukan penghimpunan
nama-nama pejabat yang sudah sesuai administrasi, kepangkatan, pendidikan,
kepemimpinan serta mengkajikan dan akan dibahas pada tingkat Baparjakat. “Jika
ditanya kepada saya siap menjadi Sekda, saya jawab sebagai PNS siap saja
apabila diminta oleh pimpinan. Saya bekerja itu sesuai air mengalir saja,” ujar
Suwandi, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dan juga Wakil Ketua
Korpri Kabupaten Malang.
Menurut Anwar sebagai PNS sudah dikatakan
apa yang ditunjuk atau jabatan yang diamanahkan kepadanya, bersedia untuk
mengabdi kepada daerah. “Begitu sumpah menjadi PNS bersedia ditempatkan di mana
saja. Jadi jangan sampean tanyakan hal ini, sebagai PNS sudah bersedia apabila
digeser ataupun tetap menjabat pada posisi sekarang,” ujar Anwar dengan nada
berkelakar, di tempat sebagai Kepala Dinas Bina Marga sudah cukup sampai
pensiun, lagi 2,5 tahun.
Begitu juga Budi dan Didik ketika
ditanya, sama-sama mengatakan sudalah mas jangan tanya peluang dan kesempatan
menjadi Sekda. Menurut Didik memberi kesempatan kepada senior-senior, karena
masih lama pensiun dari PNS sekitar lima tahun lagi, dan dirinya dalam keadaan
sakit-sakitan, sehingga menjalankan tugas Sekda yang berat tidak sanggup.
Berpeluang menjadi Sekda tinggal
Suwandi dan Budi, sedangkan Anwar bersdia apabila Suwandi dan Budi tidak
bersedia. Tetapi dalam pemantauan Suwandi dan Budi berpeluang sama besar,
tinggal saja Baparjakat memasukan nama mereka ke dalam nominasi Sekda. Setelah
itu melakukan kelayakan di Propinsi, dan tinggal siapa di antara Suwandi dan
Budi yang berpeluang menjadi Sekda. (bala/ger)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar