Minggu, 28 Agustus 2016

Bupati Rendra Kresna Pulang dari Rusia Adanya Mutasi
Suwandi dan Budi Berpeluang Sekda, Anwar Menanti

MALANG, NAGi. Bupati Malang, H. Rendra Kresna mengatakan setelah kembali dari lawatannya ke Negara Rusia awal September 2016, baru melakukan mutasi besar-besaran mulai dari Eselon II, III, IV, dan Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK serta Kepala Puskesmas. Sedangkan pergantian Sekretaris Daerah Dr Abdul Malik, SE, MSi, juga akan segera dilakukan, sehubungan yang bersangkutan telah bersurat untuk mengundurkandiri. Menurut pemantauan dari empat nama yang dinilai kemungkinan tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baparjakat) tinggal tiga pejabat, yaitu Dr. Suwandi, MM, MSc (Kepala Badan Kepagawaian Daerah Kabupaten Malang), Dr. Ir. Budi Iswoyo, MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang), dan Ir. Mochamad Anwar (Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang), sedangkan Ir. Didik Budi Mulyono, MT (Inspektur Kabupaten Malang) berkeberatan atau tidak bersedia menjabat Sekda dengan harapan memberi kesempatan kepada yang senior, karena masih lima tahun lagi baru pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).


            Bupati Rendra menjelaskan pergantian, promosi jabatan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang merupakan hal yang lumrah. “Pergantian dan promosi itu, untuk penyegaran dan penyesuaian terhadap lingkungan, ada yang sudah lama memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ada yang baru satu tahun atau dua tahun semua itu juga disesuai dengan kebutuhan organisasi SKPD yang bersangkutan,” ungkap Rendra, yang juga Ketua DPW Partai NasDem Propinsi Jawa Timur, jadi semuanya itu akan dikaji oleh Baparjakat.

            Ada beberapa dinas yang akan dimeger menjadi satu, sehingga memerlukan penataan yang serius terhadap struktur dan person yang menduduki jabatan mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi, pegawai-pegawai. “Harus mempertimbangkan secara matang dan tepat penempatan mereka agar antara lain sesuai dengan kepangkatan, kedisipilin ilmu, keterampilan, karier dan jenjang. Tidak semudah yang kita bayangkan,” tutur Rendra, semuanya harus dipertimbangkan agar jangan salah menempatkan orangnya.

            Sedangkan menyangkut pengundurandiri Sekda Pak Abdul Malik sudah diproses sesuai dengan aturan yang berlaku, tetapi sampai sekarang belum ada jawaban atau Surat Keputusan dari pusat. “Ya…kita bernanti saja, mudah-mudahan sebelum akhir Agustus nanti sudah terealisasi dan Baparjakat sudah memproses dan mengkaji nama-nama pejabat yang sesuai persyaratan dan ketentuan untuk menjabat Sekda,” pintah Rendra, bersabar setelah melawat dari Rusia baru ada mutasi dan pelantikan secara serentak.

            Sekda Abdul Malik masa pensiunnya tanggal 31 Agustus 2017 mendatang, sedangkan yang bersangkutan sudah meminta pengundurandiri dari Sekda dan menjadi Widyaiswara di Balitbang Propinsi Jawa Timur, bupati sudah setuju, gubernur juga sudah setuju, tinggal surat dari pusat. Apabila Surat Persetujuannya itu turun melampaui tanggal 31 Agustus, kasihan Pak Malik. Sebaiknya sebelum tanggal 31 Agustus, sehingga beliau berpeluang menjadi Widyaiswara. Karena persayaratan setahun sebelum masa pensiun, sudah harus ada persetujuan pemindahannya.

Air Mengalir

            Secara terpisah Suwandi ketika dihubungi mengatakan, pihaknya sebagai Kepala BKD sedang melakukan penghimpunan nama-nama pejabat yang sudah sesuai administrasi, kepangkatan, pendidikan, kepemimpinan serta mengkajikan dan akan dibahas pada tingkat Baparjakat. “Jika ditanya kepada saya siap menjadi Sekda, saya jawab sebagai PNS siap saja apabila diminta oleh pimpinan. Saya bekerja itu sesuai air mengalir saja,” ujar Suwandi, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dan juga Wakil Ketua Korpri Kabupaten Malang.

            Menurut Anwar sebagai PNS sudah dikatakan apa yang ditunjuk atau jabatan yang diamanahkan kepadanya, bersedia untuk mengabdi kepada daerah. “Begitu sumpah menjadi PNS bersedia ditempatkan di mana saja. Jadi jangan sampean tanyakan hal ini, sebagai PNS sudah bersedia apabila digeser ataupun tetap menjabat pada posisi sekarang,” ujar Anwar dengan nada berkelakar, di tempat sebagai Kepala Dinas Bina Marga sudah cukup sampai pensiun, lagi 2,5 tahun.

            Begitu juga Budi dan Didik ketika ditanya, sama-sama mengatakan sudalah mas jangan tanya peluang dan kesempatan menjadi Sekda. Menurut Didik memberi kesempatan kepada senior-senior, karena masih lama pensiun dari PNS sekitar lima tahun lagi, dan dirinya dalam keadaan sakit-sakitan, sehingga menjalankan tugas Sekda yang berat tidak sanggup.

            Berpeluang menjadi Sekda tinggal Suwandi dan Budi, sedangkan Anwar bersdia apabila Suwandi dan Budi tidak bersedia. Tetapi dalam pemantauan Suwandi dan Budi berpeluang sama besar, tinggal saja Baparjakat memasukan nama mereka ke dalam nominasi Sekda. Setelah itu melakukan kelayakan di Propinsi, dan tinggal siapa di antara Suwandi dan Budi yang berpeluang menjadi Sekda. (bala/ger)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar