Minggu, 28 Agustus 2016

Penentuan Calon Wakil Walikota di Tangan Eddy Rumpoko
Rekom Dewanti dan Punjul, Djonet Ditolak 
Kader PDI-P
KOTA BATU, NAGi. Harap-harap cemas dalam beberapa hari ke depan ini, persolannya DPP PDI-P akan merekomendasi kepada calon Walikota dan Wakil Walikota Batu Tahun 2017. Rekom itu, apakah kepada Hj. Dra. Dewanti Rumpoko, MSi  dan Ir. Punjul Santoso, MM, atau Punjul dan Dewanti, atau Dewanti dan Sujono Djonet. Tetapi yang berperanan adalah Walikota Eddy Rumpuko yang juga Ketua DPC PDI-P Kabupaten Malang, sehingga ikut andil dalam merekomendasi. Apabila rekom itu turun menunjukan Dewanti dan Djonet, maka sebagian besar kader PDI-P Kota Batu menolak. Mereka lebih memilih Dewanti dan Punjul.
            Walaupun tim survei DPP PDI-P mengatakan hasil survei itu menunjukan Dewanti dan Djonet, tetapi kalangan kader PDI-P Kota Batu menolak Djonet, karena bukan kader PDI-P tetapi adalah masyarakat biasa. “Jika rekom itu jatuh kepada Dewanti dan Djonet, maka saya yakin hampir semua kader akan menolaknya dan akan terjadi perpecahan dalam tubuh kader PDI-P. Apakah itu yang diharapkan DPP,” ungkap salah satu kader yang getol menyuarakan, siapa yang tidak tau dengan sepak terjangnya Djonet, adalah bendahara Paul Sastro pengusaha terbesar di Kota Batu.
            Berdasarkan hasil survei 18 Kepala Desa dari 24 Kepala Desa/Kelurahan mendukung Djonet itu bukan ukuran dukungannya. “Kami tau bahwa dalam survei itu tidak boleh mengambil sampling dari kepada desa, karena kepala desa dalam undang-undang Pilkada dilarang memberi dukungan dalam tindakan atau keputusan kepada salah satu calon atau Paslon,” tegas kader tersebut, suara PDI-P menengah ke bawah akan lari, dan yang kami inginkan adalah Calon Dewanti dan Punjul, karena Punjul mendapat rekomendasi dari seluruh PAC di Kota Batu pada saat penjaringan tingkat DPC PDI-P Kota Batu.

Hati-hati Memilih Wakil
            Masyarakat Kota Batu sudah mengetahui penjaringan yang dilakukan untuk Calon Wakil Walikota oleh DPC PDI-P Kota Batu adalah Ketua DPC PKB Kota Batu Nurochman, Sujono Djonet (Seniman dan Penggerak Ekonomi Kreatif), Bambang Sumarto (Kades Tlekung), dan I Wayan Sutama (Warga Malang). Sedangkan untuk Calon Walikota adalah Punjul Santoso, Sutiyo, Kustomo, Dewanti Rumpoko, dan Untari keduanya diusul oleh DPD PDI-P Jatim, tetapi dalam pengusulan  ke DPP PDI-P Untari menarik diri.
            Ada suara selentingan, Djonet yang maju adalah untuk leluasanya Satro menggarap proyek-proyek raksasa di Kota Batu. “Kami tau Paul Satro menempatkan Djonet sebagai wakil walikota untuk mengamankan semua proyek investasi di Kota Batu. Jika benar rekom itu turun atas nama Dewanti dan Djonet, maka kami kader akan memboikot suara di bawah,” jelas kader, bahwa masyarakat Kota Batu sudah pintar-pintar untuk memilih pimpinannya.
            Jika benar rekom  itu jatuh kepada Dewanti dan Djonet, maka sakit hatinya Punjul yang sekarang masih menjabat Wakil Walikota Batu selama enam bulan ke depan akan memainkan manuver politik pecah belah terhadap kader-kadernya. Selain itu, juga bumerang kepada Eddy Rumpoko karena satu-satunya bisa mengamankan kebijakan dan investasi yang sudah diletakan di Kota Batu, adalah Punjul.
DPP PDI-P hati-hati dalam menentukan Calon Walikota dan Wakil Walikota Batu, karena berdampak pada Pemilihan  Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2019 yang akan datang. Di legislatif DPRD Kota Batu kini ada lima kursi, dan target yang akan datang mencapai delapan kursi, jika dengan rekom yang keliru akan berdampak pada kursi bisa melorot tinggal dua tau tiga kursi saja. (ian/ger/oscar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar