Penentuan
Calon Wakil Walikota di Tangan Eddy Rumpoko
Rekom Dewanti dan Punjul, Djonet Ditolak
Kader PDI-P
KOTA BATU, NAGi. Harap-harap cemas dalam beberapa
hari ke depan ini, persolannya DPP PDI-P akan merekomendasi kepada calon
Walikota dan Wakil Walikota Batu Tahun 2017. Rekom itu, apakah kepada Hj. Dra.
Dewanti Rumpoko, MSi dan Ir. Punjul
Santoso, MM, atau Punjul dan Dewanti, atau Dewanti dan Sujono Djonet. Tetapi
yang berperanan adalah Walikota Eddy Rumpuko yang juga Ketua DPC PDI-P
Kabupaten Malang, sehingga ikut andil dalam merekomendasi. Apabila rekom itu
turun menunjukan Dewanti dan Djonet, maka sebagian besar kader PDI-P Kota Batu
menolak. Mereka lebih memilih Dewanti dan Punjul.
Walaupun tim
survei DPP PDI-P mengatakan hasil survei itu menunjukan Dewanti dan Djonet,
tetapi kalangan kader PDI-P Kota Batu menolak Djonet, karena bukan kader PDI-P
tetapi adalah masyarakat biasa. “Jika rekom itu jatuh kepada Dewanti dan
Djonet, maka saya yakin hampir semua kader akan menolaknya dan akan terjadi
perpecahan dalam tubuh kader PDI-P. Apakah itu yang diharapkan DPP,” ungkap
salah satu kader yang getol menyuarakan, siapa yang tidak tau dengan sepak
terjangnya Djonet, adalah bendahara Paul Sastro pengusaha terbesar di Kota
Batu.
Berdasarkan
hasil survei 18 Kepala Desa dari 24 Kepala Desa/Kelurahan mendukung Djonet itu
bukan ukuran dukungannya. “Kami tau bahwa dalam survei itu tidak boleh mengambil
sampling dari kepada desa, karena kepala desa dalam undang-undang Pilkada
dilarang memberi dukungan dalam tindakan atau keputusan kepada salah satu calon
atau Paslon,” tegas kader tersebut, suara PDI-P menengah ke bawah akan lari,
dan yang kami inginkan adalah Calon Dewanti dan Punjul, karena Punjul mendapat
rekomendasi dari seluruh PAC di Kota Batu pada saat penjaringan tingkat DPC
PDI-P Kota Batu.
Hati-hati Memilih Wakil
Masyarakat
Kota Batu sudah mengetahui penjaringan yang dilakukan untuk Calon Wakil
Walikota oleh DPC PDI-P Kota Batu adalah Ketua DPC PKB Kota Batu Nurochman,
Sujono Djonet (Seniman dan Penggerak Ekonomi Kreatif), Bambang Sumarto (Kades
Tlekung), dan I Wayan Sutama (Warga Malang). Sedangkan untuk Calon Walikota
adalah Punjul Santoso, Sutiyo, Kustomo, Dewanti Rumpoko, dan Untari keduanya
diusul oleh DPD PDI-P Jatim, tetapi dalam pengusulan ke DPP PDI-P Untari menarik diri.
Ada suara
selentingan, Djonet yang maju adalah untuk leluasanya Satro menggarap
proyek-proyek raksasa di Kota Batu. “Kami tau Paul Satro menempatkan Djonet sebagai
wakil walikota untuk mengamankan semua proyek investasi di Kota Batu. Jika
benar rekom itu turun atas nama Dewanti dan Djonet, maka kami kader akan
memboikot suara di bawah,” jelas kader, bahwa masyarakat Kota Batu sudah
pintar-pintar untuk memilih pimpinannya.
Jika benar
rekom itu jatuh kepada Dewanti dan
Djonet, maka sakit hatinya Punjul yang sekarang masih menjabat Wakil Walikota
Batu selama enam bulan ke depan akan memainkan manuver politik pecah belah
terhadap kader-kadernya. Selain itu, juga bumerang kepada Eddy Rumpoko karena
satu-satunya bisa mengamankan kebijakan dan investasi yang sudah diletakan di
Kota Batu, adalah Punjul.
DPP PDI-P hati-hati dalam menentukan
Calon Walikota dan Wakil Walikota Batu, karena berdampak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden
(Pilpres) pada tahun 2019 yang akan datang. Di legislatif DPRD Kota Batu kini
ada lima kursi, dan target yang akan datang mencapai delapan kursi, jika dengan
rekom yang keliru akan berdampak pada kursi bisa melorot tinggal dua tau tiga
kursi saja. (ian/ger/oscar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar