Rendra Kresna
Pindah ke Partai NasDem
Gara-gara Peraturan di Partai Golkar Membatasi
Keluarga
![]() |
Foto: Koleksi Pribadi |
MALANG, NAGi. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, H. Rendra Kresna berpindah ke Partai NasDem dan telah dilantik pada tanggal 14 Agustus 2016 di Surabaya sebagai Ketua DPW NasDem Propinsi Jawa Timur, diduga gara-gara adanya peraturan yang dikeluarkan oleh Partai Gokar. Peraturan yang membatasi keluraga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di Propinsi dan Kabupaten/Kota dilarang menjadi Partai Politik (Parpol) lain. Sedangkan putranya Rendra yaitu Kresna Dewanta Phrosakh adalah Ketua DPC Partai NasDem Kabupaten Malang yang juga Anggota DPR RI Fraksi NasDem Periode 2014-2019. Akibat perturan ini, juga menghadang Rendra untuk merebut kursi nomor satu DPD Partai Golkar Propinsi Jawa Timur dalam pemilihan baru-baru ini tidak masuk dalam bursa ketua, sedangkan sebelumnya sudah digadang oleh sejumlah daerah di wilayah Jatim.
Pernyataan
Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, telah mengubah Juklak Musda bertujuan
untuk memperkuat kaderisasi dan kedisiplinan kader partai. “Jika saya Ketua
Golkar misalnya, istri atau anak saya di partai lain, bagaimana saya bisa fokus
untuk Golkar. Faktor salah satunya banyak Ketua Golkar yang bupati, yang istri
dan keluarganya ada di mana-mana, sehingga saat Pileg (Pemilihan Legislatif)
dia tidak fokus untuk Golkar”, tegas Nurdin 13/6/2016 di Jakarta.
Hal yang sama ditimpal juga oleh
Ketua Koordinator dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai, syarat kedua
Ketua Partai Golkar di daerah harus berdomisili di wilayah kerjanya. “Banyak
contoh bapaknya kebetulan gubernur, Ketua Golkar. Istrinya masuk jadi anggota
DPR dari partai lain, anaknya juga begitu. Pasti Golkarnya kalah,” tegas
Yorrys, Partai Golkar fokus pada kemenangan Pilkada mencapai 55 persen bisa
tercapai.
Rendra mengatakan, dirinya sudah dua
periode menjadi Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang, seharusnya sudah melakukan
Musda untuk pemilihan ketua yang baru, tetapi sampai saat ini belum. “Saya
merasa sudah cukup mengabdi kepada Partai Golkar, dan karena masa jabatan akan
selesai adanya permintaan dari pihak NasDem, saya pertimbangkan demi karier politik
saya terima,” tandas Rendra, karena pihaknya mengundurkandiri, jadi tidak perlu
hadir dalam Musda Gokar Kabupaten Malang.
Target Rendra setelah menjadi Ketua
DPW NasDem Jatim, paling tidak jumlah kursi di DPRD Kabupaten Malang sekarang
ada empat, rencana dalam Pileg 2019 mendatang menjadi 12 kursi. “Target itu
harus diikuti kerja keras semua pimpinan dan anggotanya dan dalam pembinaan
para kader harus mengedepankan rasa memiliki dan kebersamaan terhadap partai,”
harap Rendra, dari pengalaman selama memimpin Golkar di Kabupaten Malang, bisa
menerapkan strategi dan taktis untuk meraup kursi di dewan.
Rendra juga berharap, di
daerah-daerah dalam Pileg 2019 harus meningkatkan kursinya, termasuk kursi di
DPRD Propinsi Jatim yang sekarang ada empat. “Kami sudah berjanji semua kader
NasDem akan meningkatkan kusrsi di DPRD
Jatim, agar bisa mengusungkan calon gubernur sendiri tidak harus bergabung
dengan partai lain. Hal ini, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar
target,” ujar Rendra, akan turun ke daerah-daerah untuk melakukan konsilidasi
dan memberi motivasi kepada kader-kader Nasdem di Jatim. (ger/bala)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar