Minggu, 28 Agustus 2016

Rendra Kresna Pindah ke Partai NasDem
Gara-gara Peraturan di Partai Golkar Membatasi Keluarga

Foto: Koleksi Pribadi
SERAH TERIMA JABATAN.Penyerahan Bendera Kehormatan Partai NasDem dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kepada Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur H.Rendra Kresna, Disaksikan oleh Mantan Ketua DPW NasDem Jatim Effendy Choirie (Gus Choi) di Surabaya

MALANG, NAGi. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, H. Rendra Kresna berpindah ke Partai NasDem dan telah dilantik pada tanggal 14 Agustus 2016 di Surabaya sebagai Ketua DPW NasDem Propinsi Jawa Timur, diduga gara-gara adanya peraturan yang dikeluarkan oleh Partai Gokar. Peraturan yang membatasi keluraga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di Propinsi dan Kabupaten/Kota dilarang menjadi Partai Politik (Parpol) lain. Sedangkan putranya Rendra yaitu Kresna Dewanta Phrosakh adalah Ketua DPC Partai NasDem Kabupaten Malang yang juga Anggota DPR RI Fraksi NasDem Periode 2014-2019. Akibat perturan ini, juga menghadang Rendra untuk merebut kursi nomor satu DPD Partai Golkar Propinsi Jawa Timur dalam pemilihan baru-baru ini tidak masuk dalam bursa ketua, sedangkan sebelumnya sudah digadang oleh sejumlah daerah di wilayah Jatim.
            Pernyataan Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, telah mengubah Juklak Musda bertujuan untuk memperkuat kaderisasi dan kedisiplinan kader partai. “Jika saya Ketua Golkar misalnya, istri atau anak saya di partai lain, bagaimana saya bisa fokus untuk Golkar. Faktor salah satunya banyak Ketua Golkar yang bupati, yang istri dan keluarganya ada di mana-mana, sehingga saat Pileg (Pemilihan Legislatif) dia tidak fokus untuk Golkar”, tegas Nurdin 13/6/2016 di Jakarta.
Hal yang sama ditimpal juga oleh Ketua Koordinator dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai, syarat kedua Ketua Partai Golkar di daerah harus berdomisili di wilayah kerjanya. “Banyak contoh bapaknya kebetulan gubernur, Ketua Golkar. Istrinya masuk jadi anggota DPR dari partai lain, anaknya juga begitu. Pasti Golkarnya kalah,” tegas Yorrys, Partai Golkar fokus pada kemenangan Pilkada mencapai 55 persen bisa tercapai.
Rendra mengatakan, dirinya sudah dua periode menjadi Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang, seharusnya sudah melakukan Musda untuk pemilihan ketua yang baru, tetapi sampai saat ini belum. “Saya merasa sudah cukup mengabdi kepada Partai Golkar, dan karena masa jabatan akan selesai adanya permintaan dari pihak NasDem, saya pertimbangkan demi karier politik saya terima,” tandas Rendra, karena pihaknya mengundurkandiri, jadi tidak perlu hadir dalam Musda Gokar Kabupaten Malang.
Target Rendra setelah menjadi Ketua DPW NasDem Jatim, paling tidak jumlah kursi di DPRD Kabupaten Malang sekarang ada empat, rencana dalam Pileg 2019 mendatang menjadi 12 kursi. “Target itu harus diikuti kerja keras semua pimpinan dan anggotanya dan dalam pembinaan para kader harus mengedepankan rasa memiliki dan kebersamaan terhadap partai,” harap Rendra, dari pengalaman selama memimpin Golkar di Kabupaten Malang, bisa menerapkan strategi dan taktis untuk meraup kursi di dewan.
Rendra juga berharap, di daerah-daerah dalam Pileg 2019 harus meningkatkan kursinya, termasuk kursi di DPRD Propinsi Jatim yang sekarang ada empat. “Kami sudah berjanji semua kader NasDem akan  meningkatkan kusrsi di DPRD Jatim, agar bisa mengusungkan calon gubernur sendiri tidak harus bergabung dengan partai lain. Hal ini, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar target,” ujar Rendra, akan turun ke daerah-daerah untuk melakukan konsilidasi dan memberi motivasi kepada kader-kader Nasdem di Jatim. (ger/bala)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar